Minggu, 30 November 2008

SILATURAHIM TIM SUPERVISI


Perjalanan yang ditempuh akhirnya berbuah dan berlabuh di titik nol untuk kemudian kembali melaju ke titik berikutnya. Berbekal niat tulus untuk mengabarkan kebaikan, berpeluh dalam jarak tempuh yang demikian jauh, silaturahim akhirnya merengkuh setiap pelaku.

Kota Padangsidimpuan berjarak sekitar 400 km dari Kota Medan. Kondisi jalan yang mengalami kerusakan, bahkan di beberapa tempat cukup parah serta rawan longsor, merupakan salah satu hambatan yang harus ditempuh oleh Tim Supervisi Interdept bersama Bank Dunia jika perjalanan harus ditempuh melalui jalur darat. Jika perjalanan melalui jalur udara, menggunakan pesawat kecil berpenumpang 10 orang, juga cukup mendebarkan karena ternyata pesawatnya berpenampilan ’seadanya’. Mungkin hanya sebatas minimal layak terbang.

Hari senin, 3 Nopember 2008 pukul 13.30 WIB, melalui jalur udara, Tim Supervisi tiba di Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Sebelumnya Tim mendarat di bandara Pinang Sori Tapanuli Tengah pada pukul 11.00 WIB. Di kantor Bappeda, Tim secara langsung disambut oleh Kepala Satker, Ali sutan, SE dan Tim KMW yang sudah tiba pada pukul 04.00 WIB melalui perjalanan darat. Setelah disuguhi makan siang, acara dilanjutkan dengan ekspose oleh Team Leader KMW 5, Endang Hernawan berkaitan dengan progres kegiatan PNPM MP di 7 kota/kabupaten yang menjadi wilayah dampingan KMW 5.

Berkenaan dengan Peletakan Batu Pertama pada kegiatan Rehab Rumah dalam Program PAKET, acara ekspose ditunda dan seluruh peserta langsung bergerak menuju lokasi tersebut, yaitu kelurahan Aek Tampang kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Hal tersebut dikarenakan Walikota Kota Padangsidimpuan, Drs. Zulkarnaen Nasution, telah hadir di lokasi kegiatan. Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, seluruh rombongan dan peserta tiba di lokasi.

Jepretan kamera berbunyi berkelebat. Jabat tangan saling bergantian. Ucapan selamat dan syukur bertaburan.... Hal ini akan menjadi suatu kenangan bagi 3 orang perempuan berusia lanjut yang mendapatkan bantuan rehab rumah lebih dulu. Mereka adalah Ibu Mariatun dan Rapiah (rumahnya berdampingan, dengan nilai kegiatan Rp. 24,6 juta) dan Ibu Nurmaya (rumahnya mengalami kebakaran), dengan nilai kegiatan Rp 11,7 juta). Mereka akan mewarisi kenangan bagi anak cucunya bahwa beberapa buah batu yang menjadi pondasi rumahnya diletakkan oleh para pelaku yang mempunyai komitmen dan kepeduliaan tinggi dalam penanggulangan kemiskinan....Pelaku yang mau berbagi kepedulian pada sesama.

Setelah dari Aek Tampang, Tim Supervisi selanjutnya menuju ke Wek VI. Kemudian bersama-sama Kepala Satker, ber-duren ria di seputar Pargarutan untuk selanjutnya beristirahat di hotel Natama. Esoknya, 4 Nopember 2008, Tim berkunjung ke kelurahan Wek I, Panyanggar dan Hutaimbaru. Pukul 17.00 wib, pertemuan dilanjutkan di aula Bappeda dengan evaluasi lapangan bersama seluruh personil KK1. Dahsyat, pertemuan baru selesai pukul 10 malam lebih. Pada 5 Nopember 2008, di aula Bappeda, dilaksanakan evaluasi bersama SKPD. Secara umum, pelaksanaan PNPM di Padangsidimpuan, dinilai baik....demikian satu kesimpulan dari evaluasi akhir Tim Supervisi.

Berikutnya Tim menuju Kelok 5, seputar daerah Parsalakan. Pusat kebun salak di mana bisa melihat kota Padangsidimpuan. Mirip daerah Puncak di Jawa Barat atau Kelok 44 di seputar Danau Maninjau Sumatra Barat. Tim dipuaskan oleh jamuan buah salak. Berikutnya pada pukul 15.00 petang, Tim pamit dan meninggalkan kota Padangsidimpuan. Moga apa yang didapat, menjadi suatu kenangan terindah bagi tiap pelaku..

Tidak ada komentar: